Jumat, 08 Juni 2012

"20 + 1 Hal Yang Mungkin Tidak Anda Ketahui"

Penulis: bepe, 22 March 2011
Bambang Pamungkas adalah sebuah pribadi yg boleh dikatakan cukup jauh dari pemberitaan, baik pemberitaan di media cetak maupun media elektronik. Oleh karena itu mungkin masyarakat tidak begitu mengenal dan mengerti dengan sosok Bambang Pamungkas yg sebenarnya. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri, sering kali menimbulkan persepsi yg salah dari masyarakat mengenai diri saya...
Seperti yg pernah saya sampaikan dalam tampilan lama halaman pembukaan website ini (www.bambangpamungkas20.com), saya pernah menulis sebagai berikut:
"Website ini akan menjadi media bagi saya untuk menyampaikan hal yg sebenar-benarnya, baik mengenai diri saya maupun hal-hal yg terjadi di sekitar diri saya"
Oleh karena itu dalam setiap tulisan yg saya buat di website ini, saya selalu berusaha untuk menyampaikan hal yg sebenar-benarnya mengenai kejadian, tanggapan dan cara pandang saya terhadap hal-hal yg terjadi dalam diri saya, baik sebagai pribadi maupun sebagai pesepakbola...
Dan dibawah ini adalah 20 hal atau kejadian mengenai diri saya, yg mungkin tidak pernah anda sekalian ketahui sebelumnya. Ini adalah sebuah rahasia yg hanya akan anda dapatkan, jika anda mengunjungi website ini. Karena saya tidak akan pernah menyampaikannya melalui media apapun selain website pribadi saya ini..
* 20 hal tersebut adalah:
1. Sepatu bola pertama saya ber merk Foxy, sepatu itu adalah hadiah ulang tahun saya ke 8 dari Ayah dan ibu saya. Harga sepatu tersebut kira-kira 17 ribu 500 rupiah. Saya sangat sayang dengan sepatu tersebut, bahkan sering saya memakainya saat tidur di malam hari...
2. Ketika masih bermain di SSB Ungaran Serasi dan Tim Piala Djamiat Dalhar Jawa Tengah U-12, saya adalah seorang sayap kiri. Saat itu saingan saya di posisi tersebut, adalah M. Ridwan (Sekarang bermain di Sriwijaya FC)...
3. (9, 10, 11,16, 20, 24) adalah nomer-nomer yg pernah saya gunakan selama karir sepakbola saya.
* Nomer 9 saya pakai ketika bermain di SSB Hobby Sepakbola dan EHC Norad
* Nomer 10 ketika bermain untuk di tim Jawa Tengah, Persikas Apacinti, Diklat Salatiga dan tim nasional Pra Olimpiade
* Nomer 11 saya pakai saat bermain untuk tim nasional U-19 pada tahun 1998
* Nomer 16 ketika saya masih di SSB Ungaran Serasi
* Nomer 20 saya kenakan di Persija, Selangor FC dan tim nasional Indonesia
* Sedangkan nomer 24, saya pakai di partai pertama saya bersama Persija Jakarta saat melawan PSDS Deli Serdang di Liga Indonesia VI (1999). Saat itu saya memakai no 24 karena nomer 20 belum sampat di buat (Saya baru resmi bergabung dengan tim sehari sebelum Liga dimulai)..
4. Gaji pertama saya adalah sebesar 15 ribu rupiah, ketika itu saya masih kelas 2 SMP dan bermain untuk tim Persada Utama Ungaran..
5. Pertama kali saya ke luar negeri adalah di tahun 1997, ketika itu saya tergabung dalam tim nasional pelajar Asia di Patna, India. Itu juga adalah saat pertama kali saya naik pesawat terbang (Jakarta - Singapura)..
6. Saya adalah pribadi yg sangat suka membaca buku. Di rumah, saya mempunya koleksi buku yg tersusun rapi di meja kerja saya dan beberapa di samping tempat tidur saya. Koleksi buku-buku saya terdiri dari 50% Biografi tokoh (Atlet, musisi maupun tokoh negarawan), 30 % Buku mengenai motifasi, sejarah dan ekonomi, serta 20% Buku mengenai resep-resep masakan. Buku terakhir yg saya beli adalah Biografi dari group band asal Irlandia bernama U2..
7. Pertama kali saya memotong rambut mohawk seperti ini, adalah di tahun 2004. Sebenarnya hal tersebut terjadi lebih pada sebuah kecelakaan. Akan tetapi ternyata, model rambut tersebut tidak memerlukan perawatan yg susah (Cukup menggunakan tangan dan tidak perlu sisir), dan karena alasan tersebutlah saya menggunakan sampai sekarang. Pada saat menjadi juara piala Haornas bersama Jawa Tengah di tahun 1996, potongan rambut saya menyerupai batok kelapa, terinspirasi oleh penyerang asal prancis bernama Patrice Loko..
8. Ketika masih kecil saya sering di panggil "Gechil" yg artinya kecil oleh teman-teman sepermainan saya di kampung. Hal tersebut dikarenakan memang ukuran badan saya paling kecil diantara diantara teman-teman yg lainnya..
9. Saya berhasil lulus dari Sekolah Dasar dengan Nilai Ebtanas Murni 44,98 dalam 5 mata pelajaran (Nilai rata-rata 8,999 pada tiap mata pelajaran). Nilai tersebut adalah yg tertinggi di sekolah kami. Sekedar untuk di ketahui, dari mulai kelas 1 sampai kelas 6 saya adalah pemegang ringking satu di sekolah saya...
10. Saya pernah menjadi anggota dari sebuah sanggar tari tradisional saat masih berada di sekolah dasar, kebetulan ibu saya sendiri Hj Suriptinah adalah guru tarinya. Bahkan saya sempat ikut dalam sebuah pementasan, untuk meperingati hari kemerdekaan 17 Agustus di kampung saya, saat itu saya menarikan tari Kelinci. Ketika mulai serius belajar bermain sepakbola, dunia taripun saya tinggalkan...
11. Saat dududk di kelas 3 SMA, dalam setahun saya hanya masuk sekolah selama 4 bulan, sedang sisanya selama 8 bulan saya habiskan untuk menjalani pelatnas. Bahkan saya harus mengikuti ujian akhir nasional susulan, karena saat ujian akhir dilaksanakan saya sedang berada di Korea bersama tim nasional pra olimpiade..
12. Saya sangat suka bercocok tanam, biasanya tanaman bunga dan buah-buahan. Ketika melihat bunga mawar dan melati di depan rumah saya berbunga, atau melihat pohon srikaya dan mangga di belakang rumah saya berbuah, maka ada sebuah kepuasan yg tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata..
13. Ketika Dewi hamil Syaura, sempat terucap dari mulut saya jikalau nantinya anak saya lahir dengan selamat dan Dewi dalam keadaan sehat juga, maka saya akan berlari dari rumah sakit sampai ke rumah saya. Dan akhirnya, ketika Syaura lahir dengan selamat dan Dewi juga baik-baik saja, maka beberapa hari kemudian saya berlari dari RS Bunda yg berada di Menteng sampai ke kediaman saya yg berada di daerah Pasar Minggu - Jakarta Selatan..
 14. Saya baru dapat mengendarai sepeda motor di usia 29 th. Mengenai alasannya, saya sendiri juga tidak begitu paham..
15. Kaki sebelah kiri saya sedikit lebih panjang dari kaki saya yg sebelah kanan (Diukur dari pangkal pinggang sampai ke tumit)..
16. Ketika kelas 3 SD saya pernah menjadi juara dalam lomba masak 17 agustus di sekolah saya, saat itu saya masak mie goreng spesial. Dan sampai sekarang, dalam beberapa kesempatan saya masih suka memasak. Masakan favorit saya adalah Lidah sapi asap gulung asparagus dengan saus anggur merah (Masakan Prancis)..
17. Saya pernah 2 kali ditolak masuk Diklat Salatiga, karena tinggi badan saya saat itu tidak mencukupi persyaratan. Saat itu tinggi saya hanya 168 Cm, sedangkan persyaratan untuk masuk seleksi menjadi siswa Diklat adalah minimal 170 Cm. Saya baru bisa masuk menjadi siswa Diklat Salatiga, setelah salah satu siswa nya (Ngadiono) diberangkatkan ke Italia bersama tim nasional Bareti. Saya masuk untuk menggantikan posisi yg tinggalkan pemain tersebut..
18. Sepatu yg saya gunakan untuk bermain bola, semuanya tidak menggunakan alas sepatu. Entah mengapa saya tidak pernah merasa nyaman, jika bermain menggunakan sepatu yg ada alasnya (Kaki orang kampung hehehe)...
19. Pada tahun 2002, saya pernah mengalami ancaman pembunuhan oleh salah seorang supporter Persija Jakarta (The Jakmania). Hal tersebut terjadi melalui telephone, saat saya berada dalam pemusatan latihan tim nasional Indonesia di Batu, Malang. Selengkapnya akan saya ceritakan di kesempatan yg lain..
20. Ketika kelas 2 Sekolah dasar, saya pernah terjatuh dari pohon beringin setinggi kurang lebih 4 meter. Hal tersebut membuat saya harus menerima 5 jahitan di bagian kepala, dan meninggalkan pitak sebesar jari telunjuk di kepala saya hingga saat ini. Saya juga pernah tertabrak sepeda motor di usia 7 tahun, saat melakukan lari pagi di jalan raya dan hal tersebut juga meninggalkan luka bekas jahitan di kening sebelah kiri saya sampai sekarang..
+1. Saya sering menggunakan celana dalam bermotif bunga-bunga dengan warna yg sedikit cerah, bahkan ada yg bermotif love berwarna pink. Hal tersebut saya lakukan hanya untuk seru-seruan saja, tidak lebih dan tidak kurang hahaha. Bagi pemain tim nasional atau Persija Jakarta, hal tersebut sudah bukan menjadi rahasia lagi..
"Setiap orang mempunyai sisi gelap dalam hidupnya begitu juga anda, saya maupun mereka. Akan tetapi hal tersebut tidak seharusnya menjadi sebuah penghalang bagi kita untuk mengejar cita-cita"   
Bahkan di dalam "United States Declaration Of Independent", yang ditanda tangani oleh 56 delegasi Continental Congress pada 4 Juli 1776. Pada second sentence terdapat, "A Sweeping Statement of Human Rights" yg tertulis seperti demikian:
We hold these truths to be self-evident, that "All Man Are Created Egual", that they are endowed by Creator with certain "Unalieable Rights". That among these are, "Live, Liberty and The Pursuit of Happiness".. 
Maka camkanlah dalam benak kita masing-masing. Bahwa apapun kekurangan yg ada dalam diri kita, hal tersebut tidak akan pernah mengurangi hak-hak kita sebagai seorang manusia untuk, "Hidup, Bebas dan Meraih kebahagiaan"...
Maka : "Jangan Pernah Berhenti Bermimpi"
NB: Poin (+1) Adalah koreksi khusus dari saudara Ahmad Bustomi hehehe..
Selesai...

"Don’t Look Into The Mirror To See The Future"

Penulis: bepe, 20 April 2012
"Saat ini kita hidup dalam lingkungan moral yang sudah tercemar. Kita jatuh sakit karena terbiasa mengatakan sesuatu yang berbeda dari apa yang kita pikirkan" -  Václav Havel (1936-2011)
Siapakah Václav Havel.? Adakah diantara rekan-rekan yang mengenal nama tersebut.? Saya yakin tidak banyak dari kita yang mengenal nama yang saya sebut diatas. Baiklah sebelum saya jauh bercerita dalam artikel ini, ada baiknya saya memperkenalkan siapa sebenarnya sosok Václav Havel terlebih dahulu. Mengingat dalam artikel ini, saya ingin mengutip sebuah kalimat dari salah satu pidatonya yang sangat terkenal pada tahun 1990..
Václav Havel lahir di Praha 5 Oktober 1936 dan meninggal di Hráde?ek 18 Desember 2011, pada umur 75 tahun. Dia adalah seorang penulis, politikus serta dramawan dari Cekoslovakia. Havel adalah pendiri organisasi anti-komunisme di Cekoslowakia. Setelah Revolusi Beludru yang menandai jatuhnya komunisme di Cekoslowakia pada 1989, ia menjadi pemimpin partai demokrasi Ob?anské fórum. Pada 1989 ia menjadi Presiden Cekoslowakia ke 10 (1989 - 1992) dan saat Ckoslovakia pecah menjadi dua (Rep Ceko dan Slovakia) pada 1993, Havel menjadi Presiden Republik Ceko yang pertama. Jabatan yang dipegangnya dari tahun 1993 hingga 2003, sebelum akhirnya beralih ke tangan Vaclav Klaus..
Havel adalah seorang dramawan yang juga telah menulis buku-buku puisi dan esai. Ia mendapatkan gelar dramawan pada 1963 melalui karya "Zahradní Slavnost", yang segera disusul dengan "Vyrozumní - 1965" yang merupakan karyanya paling terkenal. Ia selalu mengangkat tema-tema pengasingan sosial dalam setiap karyanya. Tulisan-tulisannya penuh dengan kritik terhadap sistem komunis yang totaliter. Kutipan kalimat di awal tulisan ini adalah salah satu contohnya. Havel menyampaikannya kalimat diatas dalam sebuah siaran radio kepada rakyat Cekoslovakia pada tanggal 1 Januari 1990. Hal-hal seperti diataslah yang memaksa Václav Havel keluar masuk penjara..
Apa yang saya sampaikan tadi adalah sekilas kisah mengenai siapa itu Václav Havel. Dan di bawah ini saya akan mulai bercerita mengenai apa yang tengah saya pikir dan rasakan saat ini. Sebuah keadaan yang tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Václav Havel, walau dalam dimensi yang jauh-jauh lebih kecil..
Dalam dua tahun terakhir, seperti yang kita ketahui bersama bahwa kondisi persepakbolaan negeri kita tercinta ini tengah dalam keadaan yang sakit keras atau boleh juga dikatakan sekarat. Konflik internal berkepanjangan yang dipicu oleh arogansi dua kubu yang berseteru membuat prestasi persepakbolaan kita hanya jalan di tempat, jika tidak boleh dikatakan mundur kebelakang..
Penyakit yang awalnya hanya diderita oleh kalangan pemegang kekuasan ini, lambat tapi pasti mulai menular ke golongan akar rumput yang sebenarnya boleh dikatakan tidak begitu mengerti dengan titik permasalahan yang sebenarnya. Jurus-jurus propaganda melalui media-media baik cetak, online maupun elektronik sedikit demi sedikit mulai membentuk dua opini publik yang sangat kuat. Dua opini yang saling bertentangan serta sarat akan unsur-unsur kebencian serta kecurigaan antara satu dengan yang lain..
Setelah segala konflik dan perang pembenaran dari kedua kubu yang berseteru serta adanya tekanan dari AFC serta FIFA, akhirnya keluarlah sebuah keputusan yang menyatakan jika "Pemain-pemain ISL yang sebelumnya dinyatakan ilegal dn tidak diperbolehkan membela tim nasional, sekarang sudah kembali dapat membela panji Merah-Putih". Keputusan tersebut seketika kembali menyulut pergolakan pendapat yang sangat ramai, jikalau tidak boleh saya katakan terlalu berlebihan..
Pihak klub-klub ISL bersikeras tidak bersedia melepaskan pemainnya dengan segala macam alasan, yang dalam hal ini tidak dapat dikatakan seluruhnya salah. Sedangkan PSSI sendiri tetap kekeuh berpendapat jika tidak ada alasan bagi klub untuk tidak melepaskan pemainnya untuk kepentingan tim nasional, yang dalam hal ini juga ada betulnya. Pemain sendiri seperti biasa berada di posisi yang serba salah, dalam hal ini berada diantara benturan dua kewajiban yang sama-sama penting dan mendasar, yaitu kewajiban menaati kontrak dengan klub dan disisi lain memenuhi kewajiban membela negaranya..
Sedang masyarakat luas juga seperti biasa, hanya bisa mengomentari serta memberikan penilaian sesuai dengan keberpihakan mereka terhadap golongan-golongan tertentu, walaupun sejujurnya tanpa adanya pemahaman permasalahan yang mencukupi. Jika sudah demikian, maka pemainlah yang berada di ujung tandung, "Nasionalisme dan Profesionalisme" pemain yang akan menjadi sorotan masyarakat, walau sejujurnya terlalu sempit dalam hal ini untuk melakukan penilaian terhadap dua hal tersebut. Akan tetapi apakah masyarakat mau mengerti.? Saya yakin "TIDAK"..
Padahal sebenarnya jika kita semuanya mau sedikit merendahkan hati dan berjiwa besar, maka ada langkah-langkah yang sejatinya lebih sederhana agar segala permasalahan sepakbola negeri ini tidak semakin melebar dan semakin memburuk, yaitu:
1, Klub-klub ISL merelakan para pemainnya untuk bergabung ke pelatnas tim nasional, dengan catatan ketika klub yang bersangkutan akan bermain dalam lanjutan kompetisi  ISL, maka para pemain tersebut mendapatkan dispensasi untuk kembali ke klubnya masing-masing. Sehingga dalam hal ini tidak ada pihak yang dirugikan baik klub, tim nasional maupun pemain itu sendiri..
Atau:
2, Guna menjaga jangan sampai adanya benturan kepentingan yang bisa jadi akan sarat unsur politis, maka sebaiknya kedua belak pihak dalam hal ini PSSI dan PSSI hasil dari KLB sama-sama meniadakan segala agenda yang berhubungan dengan tim nasional, sampai dengan adanya keputusan dari FIFA. Biarkanlah para pemain fokus pada kewajiban mereka di klub masing-masing. Jangan seret pemain masuk ke dalam pusaran perseteruan yang semakin tak tentu arah ini..
Saya sendiri secara pribadi sudah berdiskusi dengan Persija Jakarta dalam membahas masalah ini. Awalnya saya bersikeras meminta Persija untuk melepaskan saya, sebaliknya Persija juga berkeyakinan jika mereka berhak mempertahankan 5 pemainnya yang dipanggil tim nasional, termasuklah saya. Persija Jakarta menyampaikan beberapa hal yang harus saya akui cukup mendasar dan benar adanya. Hal tersebut yang pada akhirnya membuat saya dapat menerima keputusan managemen untuk mempertahankan saya..
Selain dengan alasan agenda tim nasional bukan merupakan agenda resmi dari FIFA, jadwal pelatnas yang berbenturan dengan jadwal Persija dalam lanjutan kompetisi ISL serta belum adanya pembicaraan formal antara PSSI dengan Persija Jakarta. Satu hal lagi yang menurut mereka sangat mendasar adalah, bagaimana PSSI dapat memanggil pemain-pemain dari Persija Jakarta, sedangkan klub tempat dimana para pemain tersebut bernaung tidak pernah diakui oleh institusi tersebut..
Tiga alasan awal mungkin masih dapat diperdebatkan, hal tersebut sebenarnya dapat dengan gampang di selesaikan jika ada koordiansi yang baik antara PSSI dan Persija Jakarta atau dengan klub-klub ISL yang lain. Akan tetapi pada alasan terakhir, menurut saya akan sangat sulit untuk dicari jalan keluarnya, "Bagaimana PSSI tidak mengakui klub-nya akan tetapi mengakui pemain-nya". Dan menurut saya pribadi, dalam hal ini sangat masuk akal jika Persija Jakarta mengambil sikap keras..
Terlepas dari itu semua, keadaan persepakbolaan Indonesia yang semakin memburuk ini adalah akibat dari sudah tidak adanya lagi sikap saling percaya diantara kita semua. Hal tersebutlah yang membuat virus-virus kecurigaan serta kebencian itu tumbuh dengan suburnya dalam hati kita. Karena dengan dilandasi oleh hal-hal yang tersebut diatas, maka pada akhirnya kita akan saling mengabaikan antara satu sama lain, dan hanya memikirkan kepentingan golongan kita masing-masing. Konsep-konsep seperti cinta, persahabatan, kasih sayang, kerendahan hati serta kerelaan untuk saling memaafkan itu sudah kehilangan makna dan dimensi-dimensinya..
Jika saja dualisme klub dan PSSI ini tidak terjadi, maka hal-hal seperti apakah kegiatan tim nasional itu agenda resmi FIFA atau tidak, serta berbenturanya jadwal pelatnas dengan jadwal liga, akan menjadi sebuah hal yang tidak penting dan mendasar lagi. Bukankah pada kesempatan yang lalu-lalu tim nasional juga sering mengikuti beberapa turnamen yang sifatnya bukan agenda resmi FIFA.? Dan bukannya sudah banyak kali juga terjadi berturan jadwal antara kegiatan tim nasional dengan jadwal liga Indonesia. Semuanya dapat dengan sangat mudah untuk di diskusikan serta di koordinasikan dengan kepala yang sama-sama dingin, karena berada di bawah satu federasi..
Akhir sekali patut untuk kita camkan bersama, jika Indonesia kita tercinta ini hanya berada di peringkat 151 dunia, bukan berada dalam deretan 10 besar dunia. Jangankan juara Asia atau bahkan juara dunia, juara Asia tenggara pun terakhir kita raih 21 tahun yang lalu. Jadi mari kita berkaca diri bersama-sama, pantaskah kita berpolemik sedemikian rumit dan panjangnya.?
Seharusnya hal terpenting yang segera kita pikirkan bersama adalah bagaimana kita mampu mencari jalan, agar segala aset atau modal yang kita miliki ini dapat berkembang secara maksimal, sehingga pada akhirnya mampu memberikan sebuah kebanggan bagi negara ini. Seperti yang sering saya sampaikan, bahwa:
"Indonesia tidak pernah kekurangan talenta-talenta muda berbakat, akan tetapi kita tidak pernah mampu menemukan formula yang tepat untuk mengawal mutiara-mutiara muda tersebut, hingga pada akhirnya mampu memberikan kebanggan bagi rakyat Indonesia"
Kami para pemain di seluruh Indonesia hanya ingin bermain sepakbola, entah melawan siapapun. Kami "Tidak Ingin dan Tidak Pernah Ingin" memihak kepada siapapun, oleh karena itu biarkanlah kami bermain untuk diri kami sendiri, untuk keluarga kami dan untuk bangsa dan negara yang kami cintai..
"Selamat ulang tahun PSSI yang ke 82.. Beranjak tua itu pasti, menjadi dewasa dan bijaksana itu pilihan"..
Semoga kita semua segera mampu mencari obat, bagi penyakit moral yang selama ini telah menggerogoti jiwa dan raga bangsa ini..
"Don’t look into the mirror to see the future, because all you will see is what behind you"..

Selesai

Bambang Pamungkas :[Official Website]:

Bambang Pamungkas :[Official Website]:

Rabu, 16 November 2011

Syamsir Alam - Indonesia fastest goal ever: 16 sec

SAD Indonesia (Uruguay) - Yericho (CS Vise)

biografi idola gw "Syamsir Alam"


Biografi Syamsir Alam


Biografi Syamsir Alam

Syamsir Alam adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini ia bermain untuk SAD Indonesia. Tim yang saat ini berguru di Uruguay, Amerika Selatan. Syamsir adalah lulusan dari SSB AS IOP, SSB yang didirikan oleh mendiang Ronny Pattinasarani. Syamsir pernah mengikuti Piala Dunia U-11 Danone bersama Makassar FC yang mewakili Indonesia. Ia juga sempat mengikuti tes bersama tim junior dari Belanda, Vitesse Arnhem dan Heerenveen tapi sayang gagal.

Syamsir adalah type striker pekerja. di kompetisi Liga U-17 Quinta Division 2008 ia menjadi top skor dari tim SAD Indonesia dengan mengemas 15 gol dari 29 laga yang dilakoninya. Syamsir dikenal sangat dekat dengan pelatihnya Cesar Payovich.

Biodata Syamsir Alam


Nama Lengkap : Syamsir Alam
Nama Panggilan : Syamsir
Tanggal Lahir : 6 juli 1992
Tempat Lahir : Balingka, IV Koto, Agam, Indonesia
Tinggi : 1.75 M
Posisi Bermain : Striker
Klub Saat ini : SAD Uruguay
Nomor punggung : 10


Karir 

  • SSB AS IOP
  • SSB Makassar FC/ Timnas U-11 (ajang Piala Dunia U-11/Danone Nations Cup di Paris, Perancis 2003)
  • Timnas U-14 (Piala Asia U-14 2004)
  • Pelita Jaya Jr
  • Timnas U-23 2006 (magang) 
  • Timnas U-19 (Pra Piala Asia U-19 2007 di Vietnam)
  • PSJS Jr U-18
  • Timnas U-17
  • SAD Indonesia
  • Timnas U-19 (Kualifikasi Piala Asia U-19 2009)
  • Atletico Penarol